
inilahjateng.com (Semarang) – Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu beri apresiasi kepada Pramuka Kota Semarang dalam pembangunan rumah tidak layak huni milik Sumarni warga Rejosari, Semarang Timur.
Sebelumnya rumah Sumarni di Jalan Tirtoyoso VII No 26 RT 4 RW 12, Rejosari, Semarang Timur itu tidak layak huni. Namun pada Mei 2023, rumah tersebut direnovasi Pramuka Kwarcab Kota Semarang.
Walikota Semarang yang akrab disapa Mbak Ita berterima kasih kepada Pramuka Kota Semarang yang telah merenovasi rumah Sumarni. Selain Pramuka, renovasi ini juga menggandeng swadaya masyarakat sekitar.
“Teman-teman bisa lihat sendiri rumah bu Sumarni. Rumah itu ada tujuh orang didalamnya. Sekarang sudah jadi lantai dua, dan terasa lebih leluasa,” kata Mbak Ita Rabu (27/9/2023).
Dia menjelaskan dalam anggaran perubahan 2023, Pemerintah Kota Semarang menganggarakan biaya renovasi rumah yang masuk kategori kemiskinan ekstrem.
“Dari Dinas Perumahan dan Permukiman, ada 24 rumah tidak layak huni harus direhabilitasi. Akhir tahun ini targetnya selesai,” jelasnya.
Dia berharap dengan adanya rehabilitasi rumah tidak layak huni bisa mengentaskan kemiskinan.
“Di anggaran perubahan, saya prioritaskan 24 rumah. Sehingga insyaallah kemiskinan ekstrem di Kota Semarang bisa 0 Persen,” tandas dia.
Putra Sumarni, Andi mengatakan rumah orang tuanya direhabilitasi Pramuka pada Mei 2023. Dia bersyukur adanya program ini.
“Alhamdulilah sangat terbantu. Rumah terasa agak luas dan lega. Soalnya di rumah ini banyak orang,” ungkapnya.
Ketua Pramuka Kwarcab Kota Semarang Adi Tri Hananto menuturkan biaya rehabilitasi rumah Sumarni yakni Rp 22 Juta. (AHP)Â