Jateng

Warga Demo Jalan Rusak Akibat Dump Truk Galian C

inilahjateng.com (Kendal) – Ratusan warga desa Rejosari dan Jatirejo kecamatan Ngampel, Kendal, menggelar aksi demo di depan pasar Magangan, Kamis (26/07/2025).

Aksi demo yang dilakukan warga tersebut dipicu adanya jalan rusak didesanya akibat dilalui dump truk yang mengangkut tanah galian C.

“Aksi kami ini murni ksi damai, jadi para penambang tidak perlu takut. Kami hanya meminta jalan desa yang setiap hari dilalui dump truk segera diperbaiki karena sudah rusak parah,” kata Koordinator Aksi yang juga warga Jatirejo, Ali Sodikin.

Ali menjelaskan aksi demo yang dilakukan warga ini hanya menuntut perbaikan jalan bukan untuk menuntut penutupan tambang.

“Aksi ini murni dilakukan warga yang hanya menuntut perbaikan jalan. Kami bukan demo untuk menutup aktifitas tambang karena banyak warga desa yang bekerja disitu,” jelasnya.

Baca Juga  Pascasarjana USM Lepas 59 Lulusan, Ini Pesan Prof Kesi

Ada tiga untutan yang diajukan warga saat berdemo yakni menuntut jalan diperbaiki, menuntut penertiban operasional dump truk dan penertiban truk saat antre atau parkir sehingga tidak menimbulkan kemacetan panjang.

“Tuntutan kami menuntut perbaikan jalan dan penertiban operasional tambang karena jam 5 sore masih ada lalu lalang truk yang mengangkut muatan,” terangnya.

Aksi demo tidak berlangsung lama karena sempat terjadi ketegangan antara warga dengan pekerja tambang dan sopir dump truk.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diingjnkan, para peserta demo membubarkan diri dan menyampaikan aspirasinya ke gedung DPRD Kendal.

“Ini tadi sempat terjadi ketegangan antara pihak kami dengan pekerja tambang yang salah paham dengan aksi kami. Kami membubarkan diri dan akan meneruskan apirasi kami ke gedung DPRD Kendal,” tambahnya.

Baca Juga  Masih Ada 7 Perusahaan di Solo Tahan Ijazah Karyawan

Aksi demo warga sempat mendapat tandingan dari para sopir dump truk yang biasa beroperisonal karena hari ini tidak bisa beraktifitas gara-gara adanya demo.

Salah satu sopir dump truk, Agus, mengatakan tidak bisa bekerja gara-gara ada demo.

Hampir 120an dump truk pada hari ini tidak bisa beraktifitas karena dihadang aksi demo.

“Ini gara-gara demo, kami tidak bisa kerja  dan ini sudah menyangkut urusan perut,” kata salah satu sopir dump truk, Agus.

Agus menjelaskan merasa terganggu dengan adanya demo dan selama ini sopir-sopir truk sudah mematuhi aturan yang berlaku mulai jam operasional sampai dengan untuk berjalan pelan di jalan-jalan desa.

“Kami sudah mematuhi aturan yang berlaku dari jam operasional sampai dengan harus pelan saat melintas jalan-jalan desa. Kami tidak terima dengan demo itu,” jelasnya.

Baca Juga  Polres Jepara Gelar Donor Sarah, Kumpulkan Ratusan Kantong Darah

Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Kendal, Qomaruddin Abbas, mengatakan, ikut mendampingi warga yang berdemo karena dirinya yang tinggal di desa Rejosari juga menjadi warga yang terdampak karena jalan desa yang rusak akibat aktifitas dump truk.

“Saya ini kebetulan tinggal di desa Rejosari dan merasakan juga dampaknya karena jalan rusak. Saya dampingi mereka karena saya juga merasakan dampaknya,” kata anggota komisi C DPRD Kendal, Qomaruddin Abbas.

Abbas menjelaskan sudah berulang kali warga mengeluhkan dengan rusaknya jalan tersebut kepada Kepala Desa namun hingga kini belum ada penanganannya.

“Jalan rusak sudah lama dan warga sudah mengeluhkan aspirasinya kepada Kades tapi nyatanya belum ada penanganannya,” pungkasnya. (Ind)

Back to top button