Warga Kembali Keluhkan Armada Trans Semarang

inilahjateng.com (Semarang) – Pelayanan BRT Trans Semarang kembali mendapat sorotan warga sekaligus pengguna jasa angkutan umum milik Pemerintah Kota Semarang ini.
Pasalnya, selain asap hitam yang selalu dikeluarkan menjadi polusi udara, kondisi armada BRT dinilai kurang layak sehingga mengganggu kenyamanan pengguna jasa.
Imah, salah seorang pengguna BRT Trans Semarang mengaku kecewa saat dirinya menggunakan Trans Semarang.
Pasalnya, armada Trans Semarang yang pernah dinaikinya pernah mohok dan dirinya nyaris tertinggal jadwal kereta.
“Bahkan dalam seminggu saya kena dua kali busnya mogok. Pertama di daerah Gunungpati, kan ngeri ya tiba-tiba tusak di jalan tanjakan turunan apalagi penumpang penuh. Lalu yang kedua di Layur hingga sempat mau ketinggalan kereta. Ternyata, dari cerita para penumpang, mereka sering sekali mengalami bus mogok,” kata Imah, Senin (1/7/2024).
Tak hanya persoalan armada yang kerap kali mogok, ia mengatakan kondisi bus juga cukup memprihatinkan.
Bahkan ada beberapa fasilitas di dalam bus yang rusak.
“Jangankan AC, tempat duduk saja rusak. Tak hanya saya, teman-teman saya juga merasakan begitu,” bebernya.
Imah berharap, Pemkot Semarang bisa melakukan perbaikan terhadap armada Trans Semarang.
Tujuannya agar pengguna jasa transportasi umum ini bisa nyaman.
Dengan adanya keluhan dari pengguna jasa, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat ini sedang meminta kosultan transportasi untuk melakukan evaluasi rute atau trase, armada dan sarana prasaran pendukung.
“Saya melihat kadang-kadang setiap perjalanan kosong, ngepul (berasap), jelek, saya minta sedang dilakukan evaluasi dari ahli konsultan,” kata Ita sapaan akrabnya.
Ia juga meminta adanya evaluasi terhadap seluruh armada Trans Semarang.
Armada Trans Semarang ini ada yang memang milik Pemkot ada juga milik operator atau pihak ketiga.
Ita meminta kepada Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) dan Kepala BLU Trans Semarang melakukan audit terkait kondisi armada. Evalusi tersebut ia minta selesai pada bulan Juli ini.
“Tidak usah laporan, saya juga tahu. Saya sudah tegur Plt Kadishub dan Kepala BLU. Moga-moga evaluasi itu bsa diselesaikan. Plt Kadishub sudah janji kalau minggu-minggu ini selesai,” tegasnya.
Dia mengatakan jika rencana evaluasi sudah dibahas sejak APBD Perubahan 2024 terksit kondisi armada, trase dan lainnya.
Jika armada tidak sesuai ketentuan atau kondisi sudah jelek, dia meminta segera diganti.
Bahkan, jika operator nakal, kerjasamanya bisa evaluasi.
“Ini kan pelayanan publik, harus baik. Termasuk alat tapping. Kartu ditap tidak bisa, dipakai di tempst lain bisa. Ini harus rutin dilakukan perbaikan dan perawatan. Tidak hanya mobil saja, termasuk kebersihan halte. Dicat yang bagus, jangan gelap, jangan pesing. Kadang-kadang, orang kencing di belakang halte. Harus dibersihkan,” pungkasnya. (LDY)