Jateng

Warga Nyamuk Karimunjawa Bikin Motif “Bikini Bottom”

inilahjateng.com (Jepara) – Warga Pulau Nyamuk, Kecamatan Karimunjawa, Jepara membikin motif batik “Bikini Bottom” saat pelatihan batik yang digelar Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Diskop UKM Nakrestrans) Kabupaten Jepara.

Salah satu peserta, Febi Ayuningsih mengatakan, pemilihan motif “Bikini Bottom” karena latar belakang kepulajan Nyamuk.

“Motif-motif ‘Bikini Bottom’. Kan, kami (berasal) dari Pulau Nyamuk,” kata Febi Ayuningsih.

Febi bersama tiga temannya, Dwi Susanti, Wahyu Amalia Dewi, dan Nur Anifah memang berasal dari Desa Nyamuk, Kecamatan Karimunjawa.

Bikini Bottom, kota bawah air yang ada dalam serial kartun Spongebob itu, digunakan oleh Febi untuk bercanda saat ditanya motif yang dia buat bersama kelompoknya.

Baca Juga  Wali Kota Semarang Tegaskan Nomor WhatsApp Palsu Beredar

Berwarna beda: coklat, hitam, biru, dan kuning, batik-batik itu bergambar biota laut.

Seperti ubur-ubur, bintang laut, karang, hingga rumput laut dan motif ombak.

Menurut Febi, mereka sengaja membuat tambahan motif yang berciri lingkungan tempat tinggalnya, berpadu ukiran Jepara pada setiap karya.

Motif seperti inilah yang rencananya akan dikembangkan kelompok bernama Putri Pesisir ini saat memulai usaha batik di Pulau Nyamuk, Karimunjawa.

Rupanya apa yang dilakukan putri Pesisir dan puluhan peserta lain yang mengikuti pelatihan itu, sesuai arahan Sekda Edy Sujatmiko saat memberi motivasi.

Dia mendorong peserta untuk pintar mem-branding produk yang dibuat.

“Bahkan saat gagal dalam membuat motif, jangan biarkan itu menjadi produk gagal. Jangan parah semangat. Ada produk (biskuit) marie gosong yang tetap laku karena memang dibranding sebagai marie gosong,” kata Edy Sujatmiko.

Baca Juga  Holiday Super Show Internasional di Mall The Park Semarang

Agar laku dan bisa menjadi sumber pendapatan keluarga yang baru, dia mendorong peserta untuk menjaga kualitas produk dan mengawali bersaing di pasar dengan harga kompetitif.

“Daripada murah tapi luntur, konsumen akan kapok,” katanya lagi.

Sekda juga mendorong untuk belajar memasarkan secara online mengikuti selera pasar. (NIF)

Back to top button