inilahjateng.com (Semarang) – Jalur udara baru yang menghubungkan Semarang dengan Karimunjawa resmi dibuka pada Jumat (4/72025).
Antusiasme warga pun langsung terlihat, dengan banyak penumpang yang memanfaatkan momentum ini untuk liburan keluarga maupun mencari pengalaman baru.
Bagi Elia Tri Retnaningsih, warga asal Salatiga, ikut dalam penerbangan perdana ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
“Sungguh luar biasa, bisa menikmati dan bisa merasakan penerbangan ini,” ujarnya saat dijumpai di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.
Elia merasa momen ini sangat tepat karena bertepatan dengan masa liburan sekolah, sehingga ia bisa menikmati perjalanan bersama keluarga ke destinasi yang selama ini hanya ia dengar namanya.
“Belum pernah ke Karimunjawa, mumpung ini liburan kami bersama keluarga ke sana. Saya seneng sekali. Semoga dengan penerbangan ini, semakin ramai, semakin lancar, dan semakin baik,” tambahnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Widi Yulianto, warga Wonosobo yang turut serta dalam penerbangan bersama keluarganya.
“Tujuan Karimunjawa sampai hari Minggu, satu keluarga delapan orang. Baru pertama kali ke Karimunjawa naik pesawat,” katanya.
Ia mengetahui informasi penerbangan perdana ini dari internet, dan langsung tertarik untuk mencoba moda transportasi udara menuju kepulauan tersebut.
“Saya lihat berita di YouTube dan di Google ada penerbangan dari Susi Air tanggal 4 Juli. Pingin cari sensasi terbaru. Kalau naik kapal takut ombaknya,” jelasnya.
Penerbangan perdana ini dilepas secara resmi oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bersama Pendiri Susi Air, Susi Pudjiastuti.
Keduanya menyampaikan pentingnya jalur udara sebagai sarana peningkatan konektivitas wilayah dan penguatan sektor pariwisata.
“Ini menjadi momentum menumbuhkembangkan ekonomi, baik itu tourism, investasi maupun kegiatan masyarakat lainnya,” kata Ahmad Luthfi.
Senada, Susi Pudjiastuti menegaskan komitmennya untuk memperluas akses transportasi udara ke berbagai wilayah terpencil di Jawa Tengah, termasuk bandara perintis dan pulau-pulau terluar.
“Semoga Susi Air bisa terus membuka isolasi wilayah-wilayah terluar. Bukan hanya di luar pulau, tetapi di dalam pulau juga. Apalagi akses ke Karimunjawa sebelumnya hanya kapal laut,” ujarnya.
Dengan waktu tempuh hanya sekitar 50 menit, penerbangan menggunakan pesawat perintis Susi Air ini diharapkan dapat menjadi alternatif andalan bagi wisatawan maupun warga yang ingin berkunjung ke Karimunjawa tanpa harus menghadapi cuaca laut yang tak menentu.
Selain meningkatkan mobilitas, kehadiran rute ini juga diyakini akan mempercepat pengembangan ekonomi lokal dan memperkuat branding Karimunjawa sebagai destinasi wisata unggulan Jawa Tengah. (BDN)
