NasionalJateng

Wavin Sediakan Pipa Sanitasi Terbaik

inilahjateng.com (Batang) – PT Wavin Manufacturing Indonesia berada di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, resmi beroperasional, Kamis (03/10/2024) ini.

Operasional pabrik pipa PVC terbesar di Indonesia ini diresmikan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani.

Pabrik asal Belanda yang didirikan diatas lahan seluas 20 hektar ini merupakan pabrik pipa PVC terbesar di Asia Tenggara.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, mengatakan, dua pabrik terbesar di Asia Tenggara salah satunya PT Wavin yang dibangun di KITB mulai beroperasional Kamis (03/10/2024) ini.

“Hari ini saya telah meresmikan dua pabrik terbesar di Asia Tenggara dan salah satunya pabrik pipa PVC Wavin. Wavin ini juga pabrik pipa terbesar pertama di Indonesia,” kata Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani.

Rosan menjelaskan pipa yang diproduksi oleh Wavin akan menjadi substitusi impor. 

Pasalnya, selama ini Indonesia masih banyak mengimpor pipa, salah satunya produksi Wavin di negara lain.

Baca Juga  Sido Muncul Raih Penghargaan Bisnis Indonesia Awards 2025 Kategori Farmasi

“Pipa produksi Wavin ini akan menjadi subtitusi impor karena Indonesia masih banyak mengimpor pipa dan salah satunya produksi Wavin dari negara lain. Sekarang tidak perlu lagi impor pipa karena Wavin sudah ada di KITB,” jelasnya.

Rosan menerangkan produk pipa yang diproduksi Wavin akan diekspor ke negara Asean, Australia dan New Zealand.

Saat ini pemerintah memang sedang menggencarkan produksi barang untuk ekspor.

“Investasi Wavin tentu sangat baik untuk pemerintah karena Wavin ekspor di beberapa pasar di Asean, Australia dan New Zealand. Jadi investasi seperti inilah yang kita harapkan ke depannya,” terangnya.

Rosan mengungkapkan pabrik tersebut telah menanamkan investasinya di KITB senilai Rp 825 milyar dan  bisa membantu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat khususnya masyarakat Batang.

“Investasi Wavin senilai Rp 825 milyar dan dengan dibangun serta mulai beroperasionalnya PT Wavin akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat kabupaten Batang,” ungkapnya.

Baca Juga  Kasasi Harvey Moeis Ditolak MA,Tetap Jalani Penjara 20 Tahun

Para investor di KIT Batang akan mendapatkan insentif khusus serta keuntungan ekonomi lainnya, apabila nantinya status Batang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

“Semoga KITB segera mendapatkan statusnya sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Jadi para investor akan mendapatkan banyak insentif fiskal lainnya,” tambahnya.

Country Director Wavin Indonesia, Johannes Drees, mengatakan pembangunan pabrik Wavin di KITB dimulai pada Oktober 2022  yang dibuka  oleh  Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan peletakan batu pertama.

“Pembangunan di KITB dimulai pada bulam Oktober 2022  yang dibuka  oleh  Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan peletakan batu pertama,” kata Country Director Wavin Indonesia, Johannes Drees.

“Fasilitas baru ini didedikasikan untuk keunggulan, inovasi, dan kolaborasi. Kami telah berinvestasi pada peralatan terbaik untuk melayani industri bangunan dan infrastruktur Indonesia dengan produk terbaik,” sambungnya.

Johanes menjelaskan pipa pvc diproduksi Wavin dengan menggunakan teknologi canggih dan untuk mememuhi kebutuhan sanitasi yang layak serta memperbaiki kualitas air yang bersih.

Baca Juga  Tim PkM USM Beri Pendampingan ke Warga Boja dalam Memanfaatkan Komoditas Lokal

“Kami proses pipa-pipa pvc ini dengan teknologi yang canggih. Kami ingim memenuhi kebutuhan masyarakat akan sanitasi yang layak dam kualitas air yang bersih,” jelasnya.

President of Orbia Building and Infrastructure, Freek Crum, turut memberikan sambutan dalam acara peresmian.

Orbia adalah perusahaan induk dari Wavin. Crum mengungkapkan, lokasi pabrik PT Wavin Manufacturing Indonesia berada di lokasi strategis. “Jadi kami akan melayani pelanggan dengan jangkauan lebih luas ke kawasan Asia Pasifik,” katanya.

Crum menambahkan Orbia akan mengembangkan bisnisnya secara signifikan, tak hanya di Indonesia, tapi juga Australia, Selandia Baru, dan Asia Tenggara. “Indonesia akan menjadi pusatnya,” tambahnya.

Acara itu turut dihadiri CEO Orbia Sameer Bharadwaj, dan Duta Besar Belanda untuk Indonesia Marc Gerritsen dan Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki. (Ren)

Back to top button