Wawali Semarang Ajak Warga Terapkan Zero Delta Q untuk Atasi Banjir

inilahjateng.com (Semarang) – Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengajak masyarakat untuk mulai menerapkan konsep Zero Delta Q sebagai langkah nyata dalam mitigasi banjir.
Konsep ini mendorong agar setiap rumah tidak lagi menghasilkan limpasan air hujan (run off) yang memperparah genangan.
Ajakan itu disampaikan Iswar saat menghadiri Verifikasi Lapangan Program Kampung Iklim (ProKlim) Lestari oleh Kementerian Lingkungan Hidup di Sekretariat Bank Sampah Resik Sejahtera, RW 08 Sambiroto, Tembalang, Selasa (1/7/2025).
“Pak Heru bersama warga RW 08 telah memberi contoh luar biasa. Dulu wilayah Tembalang pun bisa mengalami banjir meski datarannya tinggi. Kini, melalui ProKlim, mereka menghadirkan solusi berbasis masyarakat,” kata Iswar.
RW 08 Sambiroto menjadi satu dari 27 lokasi yang didaftarkan Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang ke Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI) tahun 2025.
Lokasi ini berhasil lolos hingga tahap verifikasi langsung oleh Kementerian.
Warga Sambiroto dinilai berhasil menerapkan langkah-langkah Zero Delta Q dengan membuat sumur resapan dan biopori.
Selain itu, berbagai kegiatan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) juga terus dikembangkan, mulai dari pengolahan sampah menjadi kompos, hingga kreasi ecobrick yang menghasilkan kerajinan baju, tas, lampu hias dari pipa bekas, dan bunga dari majalah bekas.
“Bukan soal menang atau kalah dalam ProKlim. Juara hanyalah bonus. Tujuan utamanya adalah adaptasi dan mitigasi agar kota ini lebih tangguh terhadap perubahan iklim,” tambah Iswar.
Sebelumnya, Semarang telah mengukir prestasi dengan meraih penghargaan ProKlim Lestari tingkat nasional pada tahun 2024 untuk Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu, dan RW 10 Kelurahan Purwoyoso, Kecamatan Ngaliyan.
Melalui gerakan Zero Delta Q dan kampung-kampung iklim, Pemkot Semarang menargetkan terbangunnya ekosistem lingkungan yang berkelanjutan dan berdaya tahan menghadapi perubahan iklim, terutama dalam mengurangi potensi banjir yang selama ini menjadi tantangan tahunan.
Dengan kolaborasi pemerintah dan warga, Semarang terus melangkah menuju kota yang lebih hijau, tangguh, dan ramah lingkungan. (RED)