Jateng

Wujudkan Smart City, Wali Kota Dorong Transaksi Dengan QRIS

inilahjateng.com (Semarang) – Kota Semarang saat ini terus mengembangkan diri sebagai smart city.

Salah satu upayanya yakni Semarang harus melakukan sosialisasi penggunaan sistem pembayaran secara digital dalam setiap transaksi keuangan.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mendorong warga Kota Semarang serta para pedagang maupun merchant untuk menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dalam setiap transaksi ekonomi sehari – hari.

“Sosialisasi itu (penggunaan QRIS) sekarang kita dalam setiap kegiatan pakainya QRIS atau cashless di semua kegiatan,” kata Ita, sapaan akrabnya, Kamis (21/11/2024).

QRIS sendiri adalah standar pembayaran menggunakan QR Code yang dikembangkan oleh Bank Indonesia.

QRIS bertujuan untuk mempermudah, mempercepat, dan menjaga keamanan proses transaksi dengan QR Code.

Baca Juga  Pemprov Jateng Buka Pelayanan Gratis hingga Bantuan Sembako

Tak hanya kegiatan perdagangan pada umumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sendiri melalui Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) bahkan mendorong penggunaan sistem digital untuk mempermudah transaksi semua jenis pelayanan di Pemkot Semarang. 

“Penerapan sistem pembayaran administrasi menggunakan QRIS ini di setiap pelayanan selain memudahkan warga masyarakat, juga menjamin keamanan keuangan pemerintah daerah karena dinilai aman dari kebocoran,” tuturnya.

Sejauh ini, pihaknya telah berkeliling dan mengajak pedagang pasar tradisional dan PKL untuk memanfaatkan QRIS.

Penggunaan transaksi digital melalui QRIS ini menurutnya akan memberikan beragam keuntungan, utamanya dalam kemudahan transaksi para konsumen.

Ita mengungkapkan, per 1 Desember 2024 dari kebijakan Bank Indonesia sendiri akan membebaskan biaya untuk pembayaran cashless QRIS untuk nilai transaksi dibawah Rp 500 ribu.

Baca Juga  Orma FTIK USM Sukses Gelar Awarding Dekan Cup 2025

“Selama ini kendalanya itu yang paling dirasakan masyarakat kan karena berbiaya (kalau pakai QRIS). Tapi, sekarang dengan nilai transaksi dibawah Rp 500 ribu itu free of charge alias bebas biaya, maka itu semoga bisa mempercepat orang menjadi cashless society,” ungkapnya.

Kepada para pedagang, Ita juga telah mensosialisasikan pedagang di pasar-pasar untuk menggunakan QRIS.

Pasalnya, dengan menggunakan QRIS juga akan secara otomatis menghindari kebocoran-kebocoran dari pendapatan retribusi maupun pendapatan asli daerah (PAD). (LDY)

Back to top button