Jateng

Yoyok Sukawi Beri Kuliah Umum Soal Bisnis di ITB Semarang

inilahjateng.com (Semarang) – Calon Wali Kota Semarang AS Sukawijaya alias Yoyok Sukawi memberikan kuliah umum soal bisnis kepada mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang, Rabu (9/10/2024).

Dalam kesempatan itu, Yoyok menekankan kepada para mahasiswa soal pentingnya meningkatkan kompetensi diri.

Menurutnya, mahasiswa perlu memiliki suatu bekal sebelum terjun ke dunia bisnis.

Untuk masuk ke dunia bisnis, mahasiswa perlu menekuni sifat-sifat entrepreneur, seperti optimistis, kreatif tinggi, percaya diri dan berani mengambil risiko.

“Harus termotivasi terus untuk meningkatkan kualitas. Jangan pernah menurunkan cita-cita, tingkatkan kemampuan diri supaya bisa meraih cita-cita itu. Ini sangat penting,” kata Yoyok.

Selain itu, untuk masuk di dalam dunia bisnis, Yoyok Sukawi meminta agar para mahasiswa bisa memanfaatkan beberapa fasilitas teknologi yang ada.

Baca Juga  Pengakuan Penyewa Booth Es Teh Soal Peluru

Media sosial yang saat ini sudah berkembang bisa dijadikan untuk ajang promosi dan mencari ide-ide guna meningkatkan marketing bisnis.

“Medsos juga bisa mengangkat seseorang menjadi influencer. Harus kita manfaatkan sebaik mungkin dan bisa upgrade dengan perkembangan teknologi,” terangnya.

Hanya saja, ia mewanti-wanti agar menggunakan medsos dengan bijak. Saat ini ia mengakui jika di Indonesia medsos masih sering digunakan untuk menyebarkan ujaran kebencian.

“Hal itu karena ketidak tahuan pengguna atas dampak buruk dari hal-hal negatif penggunaan media social. Padahal sangat berbahaya dampak negatifnya,” katanya.

Sementara itu, Pjs Rektor ITB Semarang, Assoc. Prof. Dr. R.A. Marlien mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas motivasi yang telah diberikan oleh Yoyok Sukawi kepada mahasiswanya.

Baca Juga  Bupati Pastikan SPMB SMP Di Sukoharjo Transparan

Ia berharap ini menjadi langkah yang baik untuk mahasiswa bisa berjuang dan semangat masuk dunia bisnis.

“Karena audiensinya Gen-Z artinya bagus sekali untuk mereka berjuang sampai berhasil, tidak boleh putus asa,” ungkapnya.

Dirinya juga mendorong mahasiswa tak patah semangat manakala memiliki kekurangan untuk mewujudkan cita-citanya.

Seperti cerita yang disampaikan Yoyok Sukawi tadi, ia berharap bisa dijadikan momentum untuk bangkit.

“Kelemahan tidak menjadi suatu hambatan tapi justru dengan teknologi yang ada sekarang bisa membuat orang itu lebih fight lagi,” pungkasnya. (LDY)

 

 

Back to top button