Atasi Stunting, Inilah yang Dilakukan Pemkot Semarang

inilahjateng.com (Semarang) – Pemerintah Kota Semarang akan melakukan kerjasama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk pemenuhan pemberian makanan tambahan (PMT) yang akan diberikan kepada balita stunting di Kota Semarang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan rencananya pada Selasa (19/9) akan dilaksanakan penandatangan MOU CEMPAKA (cegah stunting bersama pengusaha).
Dalam kerjasama tersebut, resto dan hotel yang masuk dalam PHRI akan bergantian untuk memberikan PMT bagi balita stunting setiap hari selama setahun.
Selama tiga bulan terakhir, pemberian PMT menggunakan dana APBN dan akan berakhir pada pertengahan September ini.
Padahal angka stunting di Kota Semarang per bulan Agustus masih 1022 kasus. Meski turun, namun harus digenjot salah satunya dengan PMT agar target zero stunting bisa segera tercapai.
“PMT yang menggunakan APBN selama 3 bulan ini akan berakhir pertengahan Spetember. Jadi kita akan kerjasama dengan PHRI melalui program CEMPAKA,” kata Hakam, Senin (18/9/2023).
Nantinya dalam surat kerjasama tersebut akan dijelaskan hotel maupun restoran mana saja yang akan membagikan PMT sesuai jadwal yang ditentukan.
Dalam sehari, nantinya akan ada 400 – 500 pack PMT yang akan dibagikan kepada balita stunting.
“Harapannya dengan skema PMT dari CSR ini semoga bisa membantu sehingga kegiatan PMT ini tidak hanya berhenti tiga bulan saja dan berlanjut selama satu tahun,” harapnya.
Selain dari PHRI, nantinya pemenuhan PMT juga akan dibantu oleh beberapa rumah sakit. Bahkan ada bantuan salah satu produk susu yang akan diberikan ke daycare milik Pemkot Semarang.
“Ada bantuan dari salah satu produk susu yang akan kita berikan ke daycare. Dan telur dari salah satu pengusaha yang bekerjasama dengan salah satu media cetak nasional,” tandasnya. (LDY)