Inersia

Gangguan Bicara pada Anak Bisa Dikenali Sejak Usia 6 Bulan

Ada beberapa tanda bahaya kemungkinan anak mengalami gangguan bicara dan bahasa, sesuai tahapan dan usianya.

Prevalensi gangguan bicara pada anak diperkirakan mencapai 6-20 persen dari populasi anak. Keterlambatan bicara dan bahasa ini sering juga disebut gangguan bicara, gangguan bahasa atau speech delay.

Menurut dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang, dr. Marlisye Marpaung SpA(K), dalam seri Instagram Live @teman-parenting, orang tua kerap mengeluhkan anak belum bisa bicara dan akhirnya membawanya ke dokter spesialis anak.

Menurut dr. Marlisye, gangguan bicara dan bahasa sudah bisa dikenali sejak 6 bulan pertama kehidupan.

Pada 6 bulan pertama, jika seorang bayi tidak menunjukkan respon terhadap suara, tidak menoleh pada sumber suara, atau tidak ada minat untuk berinteraksi dengan orang terdekatnya, itu adalah peringatan awal.

Baca Juga  Zulkifli Hasan Perintahkan Kementerian Utamakan Produksi Susu Dalam Negeri 

Kemudian 6 bulan kedua, jika si anak tidak menoleh ketika dipanggil namanya, tidak bubbling, atau ekspresi wajahnya itu tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

“Misalnya orang tuanya menggoda dan tertawa, tetapi dia diam saja,” ujar dr. Marlisye, dikutip di Jakarta, Senin, (08/11/2021).

Selanjutnya 6 bulan ketiga, saat anak berusia 1-1,5 tahun, jika si anak tidak bisa menunjuk atau tidak bisa mengucapkan 1 kata yang berarti atau perbendaharaan kosa katanya masih kurang dari 10, atau yang tadinya bisa bubbling tetapi hilang kemampuannya, ini juga tanda bahaya.

Kemudian usia 18-24 bulan jika tidak ada satu katapun yang bisa dimengerti, atau tidak bisa menunjukkan anggota tubuhnya, misalnya mana mata, mana telinga, dan kosa katanya masih kurang dari 50 kata, itu juga tanda bahaya.

Baca Juga  Irwan Hidayat Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari Unnes

“Jika menemukan tanda-tanda di atas, jangan tunggu sampai anak berusia lebih dari 2 tahun baru berkonsultasi. Sebagian orang tua menunggu karena berharap di usia 3 tahun anak akan lancar berbicara dengan sendirinya. Prinsipnya semakin cepat dideteksi ada gangguan semain cepat dilakukan intervensi sehingga hasilnya lebih baik,” tegas dr. Marlisye.

Mencegah gangguan bicara dan bahasa pada anak bisa dilakukan dengan memperbanyak stimulasi bicara sejak dini.

“Lakukan stimulasi sejak dini, diulang-ulang, dengan rasa kasih sayang dan gembira dan tidak ada paksaan. Orang tua harus memberikan contoh, di mana orang tua juga harus banyak mengucapkan kata-kata sebaiknya kata-kata yang baik dan diucapkan dengan lembut dan santun, dan batasi penggunaan gadget atau paparan layar.” tips dari dr. Marlisye.

Back to top button