KesehatanEmpati (jangan dipilih)

Peduli Stunting, Sido Muncul Berikan Bantuan Rp 200 Juta di Bali

inilahjateng.com (Bali) – Sebagai bentuk kepedulian terhadap Stunting dan komitmen mewujudkan bonus demografi yang berkualitas, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul TBk. memberikan bantuan untuk 100 anak suspek Stunting di Gianyar Bali.

Bantuan sebesar Rp 200 juta diserahkan langsung Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat kepada Direktur RS Ari Canti dr I Putu Oka Dharmawan MARS yang didampingi Direktur PT Ari Canti Husadha dr I Wayan Aryawan MM.

Masing-masing balita dan anak penerima manfaat akan menerima bantuan sebesar Rp500 ribu setiap bulan untuk memperbaiki gizi dan kesehatannya.

Bantuan diberikan selama 4 bulan pada periode September hingga Desember 2023.

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, program percepatan penurunan stunting menjadi kunci penting bagi Indonesia agar mendapat manfaat bonus demografi.

Pasalnya, dampak bonus demografi di masa depan tergantung dari seberapa baik kualitas generasi mudanya.

“Kalau generasi itu generasi yang sehat, berkualitas, nanti akan membawa dampak yang besar. Mereka pandai, badannya besar sehingga manfaat bonus demografi itu ada,” ujar Irwan Hidayat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/9/2023).

Menurut Irwan, dalam penanganan stunting di Nusantara pihaknya akan mengerahkan jaringan, mulai dari suplayer, distributor dan partner-partnernya termasuk kelompok tani Sido Muncul untuk ikut membantu anak penderita stunting.

“Network saya ada sekitar 2.000-an orang. Jika setiap orang memberikan bantuan pada dua sampai 5 anak penderita stunting, maka dampaknya akan sangat luar biasa. Saya akan membuat program ini,” tandas Irwan.

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat memberikan motivasi salah satu anak suspek Stunting.

Lebih jauh Irwan berharap, perhatian terhadap stunting di Tanah Air, juga menjadi perhatian perusahaan lain untuk ikut serta memberikan bantuan.

“Saya berharap ini juga dilakukan perusahaan lain. Sebab penanganan stunting sangat diperlukan. Karena kita bakal dapat bonus demografi  dengan manfaat maksimal jika kita memiliki generasi yang tumbuh maksimal,” ujarnya.

Irwan menambahkan, bantuan ini merupakan bentuk dukungan dan penyelarasan program CSR dari Sido Muncul dengan pemerintah dalam rangka mempercepat penurunan angka prevalensi stunting.

“Tahun ini, sudah tiga kali kami memberikan bantuan untuk anak stunting. Pertama di Jakarta, kemudian di Semarang dan hari ini di Bali,” tutur Irwan.

Selain memberikan bantuan pencegahan stunting, Irwan juga meresmikan Kios Sehat Sido Muncul Natural di RSU Ari Canti Ubud, Bali.

Kios Sehat Sido Muncul di RSU Ari Canti Ubud, merupakan kios kedua di Bali. Kios pertama telah didirikan di RS Bali Mandara.

Selain di Bali, pihaknya juga sudah menghadirkan Kios Sehat di RS Bung Karno Kota Surakarta, RSI Jakarta, RS Panti Wilasa Dr Cipto Semarang dan RSU Banyumanik 2 Semarang.

Sementara itu, Sekdis Kesehatan Gianyar Dokter Made Arisani menuturkan, saat ini Pemkab Gianyar memang tengah gencar memerangi stunting.

Bahkan stunting tak bisa diprediksi. Pada 2021, jumlah stunting di Gianyar sebesar 5,4%. Namun pada 2022 angkanya naik menjadi 6,3%.

“Diduga karena Covid-19 kasus stunting naik di 2022. Penyebab stunting bermacam-macam, bisa karena pola asuh yang buruk, kekurangan asupan gizi karena minimnya pengetahuan orang tua, dan sebagainya,” ujarnya.

Direktur RSU Ari Canti Ubud Dokter I Putu Oka Darmawan mengatakan kerja sama pihaknya dengan Sido Muncul, merupakan wujud bersama-sama ingin memberikan kontribusi dalam menyukseskan program nasional memutus rantai stunting.

“Kami memiliki tempat, dokter ahli, sarana dan sekarang kami juga berkolaborasi dengan Sido Muncul. Ini tujuannya untuk ikut serta, berusaha bersama-sama menjadi orangtua asuh anak-anak stunting. Bahkan kami kolaborasikan juga dengan kesehatan tradisional. Karena di Ari Santi memiliki klinik kesehatan tradisional terintegrasi, anak-anak bisa dibantu juga,” tuturnya.

Dia menambahkan selain bantuan uang tunai, orang tua dari 100 anak ini akan diberikan edukasi dan pelatihan terkait pola pengasuhan dan gizi.

Tim kesehatan yang sudah disediakan pihak rumah sakit juga akan rutin memantau perkembangan dan memeriksa kesehatan anak-anak tersebut secara gratis.

Melalui edukasi dan pelatihan ini, dia berharap orang tua dapat menjaga pola pengasuhan dan gizi secara mandiri. (RED)

Back to top button