News

Soal Pilgub Jabar, Gerindra Masih Ukur Elektabilitas Deddy Mulyadi-Bima Arya


Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut memang pembicaraan di kalangan internal koalisi, untuk Pilgub Jawa Barat (Jabar) banyak membincangkan sosok Dedy Mulyadi dan Bima Arya.

“Pembicaraan-pembicaraan dengan teman-teman koalisi untuk di Jabar memang lebih mengarah ke Dedy Mulyadi dan cawagubnya Pak Bima Arya ya. Kita juga sedang melakukan survei-survei. Sambil menunggu pendaftaran bulan Agustus, tentunya survei-survei ini akan terus dilakukan dan penguatan-penguatan di bawah, akan terus dilakukan,” ujar Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2024).

Saat ditanya lebih lanjut perihal munculnya perbedaan pendapat, terkait siapa yang akan diusung pada Jabar, mengingat Golkar yang masih mempertimbangkan Ridwan Kamil maju di Jabar, sementara Gerindra ingin Dedy Mulyadi, Dasco menyatakan, akan diputuskan tergantung prioritas saja.

Baca Juga  Enam Terdakwa Korupsi Bansos Beras Divonis 5-8 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar

“Sebenarnya bukan perbedaan pendapat, ini kan hitung-hitungan mana yang lebih prioritas, maju di mana, kemudian untuk meraih kemenangan. Jadi hitung-hitungannya itu begitu dan sudah dirembuk sebenarnya dengan teman-teman dari partai Koalisi Indonesia Maju (KIM),” tutur Dasco.

Diketahui, pada survei SMRC yang dilakukan periode 27 Mei-2 Juni 2024 terhadap 810 sampel yang merupakan warga Provinsi Jawa Barat (Jabar), nama Ridwan Kamil dan Dedy Mulyadi menjadi paling populer di Pilgub Jabar.

“Top of mind pilihan cagub, kami menanyakan kepada responden, seandainya Pilgub Jabar dilaksanakan sekarang, siapa yang akan dipilih? 25,2 persen menjawab Ridwan Kamil, disusul Dedi Mulyadi 16,3 persen,” kata Deni dalam rilis survei secara virtual, Jumat (7/6/2024).

Baca Juga  Sesosok Mayat Perempuan Ditemukan Terapung di Laut Semarang

Menurutnya, selain dua nama tersebut terdapat nama kandidat lainnya seperti Bima Arya 1,3 persen dan Deddy Mizwar 0,9 persen. Survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling, dan margin of error kurang lebih 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih.
 

Back to top button