Kanal (jangan dipilih)

Ini Alasan KLHK Berikan Penghargaan Adi Niti untuk Sido Muncul

inilahjateng.com (Jakarta) – Setelah melalui penelitian dan penilaian, KLHK memberikan penghargaan Adi Niti 2024 untuk Sido Muncul.

Pemberian penghargaan Adi Niti tersebut setelah tim KLHK melakukan penelitian dan penilaian di lahan Konservasi Agrowisata Sido Muncul di kawasan pabrik yang ada di Bergas, Kabupaten Semarang.

Untuk diketahui, Konservasi Agrowisata Sido Muncul berdiri sejak 2011. Agrowisata ini menjadi tempat pengembangan spesies tanaman rempah dan obat serta tinggal berbagai jenis satwa yang dilindungi.

Tercatat di lahan sekitar 5 hektare ini, ada 52 jenis satwa berjumlah 154 ekor serta 400 spesies tanaman rempah dan obat.

Kepala Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul, Bambang Supartoko mengatakan, sejak berdirinya konservasi tersebut, Sido Muncul memiliki visi untuk memberikan kontribusi terhadap konservasi sumberdaya hayati flora dan fauna serta kepada masyarakat juga lingkungan.

Karena itu dalam pengelolaannya, Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul telah mengikuti prosedur tentang lingkungan hidup dan kehutanan.

“Karena Sido Muncul kan pelestarian sumberdaya genetik flora dan fauna. Nah kita di Agrowisata Sido Muncul semuanya mengikuti ketentuan LHK mulai dari aspek administrasi, aspek legal, tata pengelolaan, SDM hingga manajemen, semuanya dilakukan dengan sebaik-baiknya,” kata Bambang, Rabu (11/9/2024).

Penghargaan Adi Niti 2024 untuk Sido Muncul dari KLHK/ist

Sementara itu Kepala Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) KLHK, Ary Sudijanto mengatakan, Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul Semarang layak diberikan penghargaan Adi Niti 2024 karena telah mengimplementasikan standar-standar LHK jauh sebelum penerapan standardisasi.

Lembaga konservasi ini juga tercatat telah memiliki izin Taman Satwa dari Kementerian Kehutanan sejak 2011 silam.

“Sido Muncul itu kami berikan penghargaan spesifik karena kami baru melahirkan standar untuk taman satwa liar. Nah, yang dilakukan oleh Sido Muncul itu sudah menerapkan dan kami nilai penerapannya itu sesuai dengan standar yang kami buat begitu, itu yang kemudian kita berikan penghargaan kegiatan untuk konservasinya,” ujarnya.

Hal ini juga disampaikan Dewan Juri Penghargaan sekaligus Kepala BPSILHK Solo, Yoyok Sigit, saat melakukan pengumpulan data dan verifikasi lapangan di Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul.

Taman satwa ini telah menerapkan standar yang disyaratkan mulai dari perizinan, pengelolaan flora dan fauna, penataan lingkungan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Saat datang ke Sido Muncul untuk pengumpulan data, loh kok ada semua list-nya, perizinan ada, air ada nggak, lingkungan ada, pengelolaan hewannya bagus dan lain-lainnya bagus. Jadi, layaklah Sido Muncul untuk pertama kali meraih penghargaan dan bisa menjadi contoh ke depan bagi lembaga konservasi yang lain,” katanya. (RED)

Back to top button