Kanal (jangan dipilih)

Kudus Fashion Week Kenalkan Busana Muslim Mendunia

inilahjateng.com (Kudus) – Kudus Fashion Week 2023 kembali digelar dalam rangka memperingati Haul ke-3 Habib Ja’far Alkaff Kudus, Sabtu (25/11/2023) malam.

Acara yang diikuti 16 brand fesyen dari Kudus dan luar Kudus itu menampilkan berbagai busana muslim yang khas dan kekinian.

Masing-masing model berlenggak-lenggok di atas catwalk menampilkan look fesyen dalam gelaran festival di Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus itu. 

Kudus Fashion Week 2023 dihelat untuk mempromosikan brand fesyen busana muslim ke kancah nasional hingga internasional.

Ke-16 brand fesyen dari Kudus, Pati, Jepara, Grobogan, Semarang dan lainnya saling unjuk gigi, menampilkan fesyen terbaiknya di depan ribuan masyarakat Kudus yang sudah memadati area sejak 18.30 WIB.

Gelaran Kudus Fashion Week tahun kedua ini juga dalam rangka mempromosikan produk brand fesyen dan UMKM lokal.

Secara keseluruhan, Kudus Fashion ini melibatkan 40 stand brand fesyen sebagai wadah generasi muda dan promosi ke masyarakat luas.

Founder Kudus Fashion Week, Aris Magenta mengatakan, perhelatan ini tetap satu gema dalam rangka peringatan Haul Habib Ja’far Al Kaff yang ketiga.

“Kali ini mengangkat tema Indonesian Chic of Muslim Fashion, sesuai tema haul. Kami ingin mengenalkan brand lokal ke pasar global,” kata Aris kepada wartawan, Sabtu (25/11/2023).

Terlebih, kata dia, peserta Kudus Fashion Week ini didominasi anak-anak muda yang usianya masih di bawah 30 tahun.

Artinya, kata dia, potensi fesyen di Kudus sangat tinggi dan bisa mewadahi generasi muda untuk mengenalkan brand-brand lokal ke kancah nasional.

“Spesial tahun ini 80 persen peserta masih di bawah 30 tahun, mereka sangat keren dengan style fesyen masing-masing yang unik dan bagus,” ungkapnya.

Brand fesyen yang ditampilkan menonjolkan kekhasan pada segi motif dan printing. Para model menampilkan busana muslim hingga sarung batik yang didesain masing-masing brand.

“Kami ingin membantu mereka membranding brand-brand fesyen, karena even seperti ini impactnya sangat besar pada promosi. Dengan style busana muslim yang dimodifikasi dan printing sendiri,” imbuh Aris.

Sementara itu, Arina Islahana selaku Owner Haifa Muslim Hayfa Fee Fashion menampilkan 6 busana dengan tema flowly, berbunga dan aurora. 

Arina mengaku event Kudus Fashion Week yang kali pertama diikutinya ini sangat bagus dan membantu brand-brand fesyen lokal dalam mengangkat produknya.

“Sangat bagus meskipun masing-masing adalah kompetitor tapi saling mendukung untuk meningkatkan brand dari Kudus,” ungkapnya.

Menurutnya, tren busana saat ini yang cukup banyak diminati adalah nude karena cocok dipakai di berbagai usia, dari remaja, anak muda hingga usia dewasa ke atas.

“Tren sekarang cenderung ke nude yang dipakai banyak umur mereka tetep pede. Kalau fesyen di sini semua punya pattern tersendiri, desain sendiri,” ujarnya. (HSA)

Back to top button