InersiaKanal

Muhammadiyah Dorong Pemerintah Pikirkan Second Track Diplomacy

Pemerintah Indonesia harus lebih banyak berperan di dunia internasional yang menyangkut nama Islam. Apalagi, posisi Indonesia saat ini yang menjadi Presidensi G20 dianggap sangat strategis untuk menunjukkan wajah Islam di mata dunia.

Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Spanyol Muhammad Najib mengaku prihatin dengan kondisi dunia Islam saat ini.

“Dunia arab saat ini disamping tidak menunjukkan wajah Islam yang membanggakan karena konflik internal yang tidak berkesudahan, serta konflik antar bangsa arab itu sendiri,” kata Najib dalam webinar virtual “Moderasi Indonesia Untuk Dunia” yang diadakan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (15/11/2021).

Hasilnya, bangsa arab menimbulkan jutaan pengungsi yang sebagian kemudian mencari perlindungan ke negara eropa dan negara-negara barat lainnya.”Ini memilukan sekaligus memalukan,” tegasnya.

“Dengan terpilihnya Presiden Jokowi sebagai presidensi G20, ini momentum untuk tampil ke depan. menyelamatkan citra dunia Islam di mata global. Wajah islam indonesia mewarnai wajah islam global,” ujar mantan Sekjen Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah tersebut.

Baca Juga  79 Mahasiswa Magister Hukum USM Ikuti Kuliah Praktisi

Umat Islam Indonesia harus aktif dan ofensif dalam menyikapi berbagai isu Islam dunia.

Najib menyebut, tiga negara yang dipandang paling berpengaruh dalam dunia Islam adalah Iran, Turki, dan Indonesia. Namun Najib melihat, diantara dua negara lainnya, Indonesia punya lebih banyak kelebihan.

“Perlu kita sadari, Turki dan Iran karena menggunakan hard power, sering menggunakan senjata. Mungkin ini tidak terhindarkan ketika mereka berada di kawasan yang panas. Maka banyak yang gentar, banyak yang khawatir kalau Turki atau Iran memimpin dunia islam. Tapi kalau Indonesia semua welcome. karena Indonesia yang konsiten membela Palestina, tidak pernah menggunakan hard power. kita selalu menggunakan soft power. diplomasi, sehingga semuanya senang. semua negara muslim senang. termasuk dunia barat,” bebernya.

Baca Juga  Jamaludin Malik: Jangan Kambinghitamkan Polri Karena Kalah Pilkada

Najib menganggap inilah kesempatan Indonesia untuk menyelamatkan wajah dunia islam di pentas global. Memberikan kontribusi bagi perdamaian dunia.”Ini amal sholeh yang luar biasa. kalau shalat, zakat, haji itu biasa. Tapi kalau berperan untuk ini hanya orang-orang tertentu yang bisa. Baik dari kapasitasnya, maupun kesempatannya,” tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti menilai pengalaman Indonesia, khususnya Muhammadiyah sudah sejak lama diperhitungkan di dunia internasional.”Sudah pantas Muhammadiyah disebut gerakan islam internasional. Indonesia khususnya Muhammadiyah punya peran yang sangat penting agar Indonesia punya peran lebih besar lagi,” kata Abdul Mu’ti dalam diskusi.

Abdul Mu’ti bercerita pengalamannya saat menjadi pembicara di Mesir. Dimana saat itu seorang profesor di Kairo bertanya untuk apa membangun fasilitas pendidikan maupun keagamaan sedangkan itu tugas negara.”Hanya di indonesia saja bagaimana ormas punya peran begitu besar. di Malaysia bahkan masjid saja oleh pemerintah,” tegasnya.

Baca Juga  Ini Tanggapan Titiek Soeharto soal Penghapusan Utang Petani

Abdul Mu’ti juga menekankan pentingnya Indonesia menjadi second track diplomacy.”Lapis kedua diplomacy itu ada pada ormas saya kira selama ini cukup berperan. Public diplomacy kita itu lebih sering membawa seniman-seniman ke luar negeri yang itu sangat mahal menurut saya. tentu saja ini penting dan tidak harus dihentikan. Tetapi membawa aktor-aktor yang berkaitan dengan kehidupan yang rukun dan moderat dan mereka adalah pelaku yang terlibat langsung akan mempengaruhi posisi strategis Indonesia di luar negeri,” terangnya.

“Kita harus percaya diri tampil di dunia internasional,” tandasnya.

Back to top button