Kanal (jangan dipilih)

PLTSa TPA Putri Cempo Resmi Beroperasi, Kebutuhan Sampah Dipasok Lewat Program Gemah Lurah

inilahjateng.com (Solo) – Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Solo resmi beroperasi.

Kebutuhan sampah bakal dipasok dari daerah lain lewat program Gemah Lurah atau pengelolaan sampah dari luar daerah.

Pengoperasian PLTSa Putri Cempo dilakukan oleh PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) selaku investor.

Saat peresmian pengoperasian PLTSa Putri Cempo turut dihadiri perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) se-Soloraya.

Dalam kesempatan itu, mereka juga melakukan penandatanganan komitmen bersama dalam mendukung program Gemah Lurah.

Direktur Utama (Dirut) PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP), Erlan Syuherlan di sela-sela peresmian PLTSa Putri Cempo, mengatakan sampah di TPA Putri Cempo Solo diperkirakan habis pada lima hingga tujuh tahun mendatang.

Dimana total jumlah sampah yang dibutuhkan untuk mengoperasikan PLTSa Putri Cempo sebanyak 545 ton setiap hari.

Sampah yang menjadi sumber penghasil listrik berupa sampah domestik seperti sampah rumah tangga, atau pasar tradisonal.

“Kebutuhan sampah itu baik sampah baru maupun sampah lama. Diperkirakan sampah di sini habis pada lima-tujuh setelah beroperasi,” katanya, Senin (30/10/2023).

Guna mengatasi kebutuhan sampah untuk pengoperasian PLTSa Putri Cempo, maka harus mendatangkan sampah luar daerah di Soloraya.

Sehingga program Gemah Lurah bakal dijalankan sebagai komitmen bersama untuk mengatasi permasalahan sampah dan meningkatkan pelayanan publik. 

“Program Gemah Lurah didukung aplikasi sistem informasi kebutuhan sampah monitoring online (Sibusari) di setiap daerah di Soloraya. Jadi nanti setiap daerah di Soloraya bakal berkontribusi memasok sampah untuk mengoperasikan PLTSa Putri Cempo,” terangnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan pengoperasian PLTSa Putri Cempo merupakan solusi bersama bagi daerah di Soloraya. Dimana melalui program Gemah Lurah ini membutuhkan komitmen kerja bersama.

“Yang jelas solusi bukan untuk Kota Solo saja tapi solusi bersama. Pokoknya kita ingin bukan Solo saja, tapi juga Klaten Wonogiri Sragen dll untuk bisa menikmati kecanggihan gas multi flayer yang ada disini. Bahkan nanti Jogja juga kita tampung juga sampahnya,” tandasnya. (DSV)

Back to top button