Transformasi Bisnis Industri, Qlue Dorong Cloud dan Edge Computing
Qlue berupaya mendorong transformasi digital untuk industri di Indonesia. Salah satunya yang penting adalah mengintegrasikan sistem pengawasan di perusahaan untuk operasional bisnis yang efisien.
Founder dan CEO Qlue, Rama Radity menuturkan, transformasi bisnis merupakan hal yang tidak dapat dibendung karena cepat atau lambat kebutuhan teknologi digital perusahaan akan semakin tinggi menyesuaikan tren yang berkembang di pasar.
Selain itu, perusahaan juga harus cepat bertransformasi untuk bisa memanfaatkan ceruk pasar yang semakin membesar. Dalam hal ini, Qlue sendiri mengimplementasikan teknologi pengolahan data pada cloud computing, edge computing, serta data center bersifat on-premise.
Teknologi itu dikembangkan Qlue untuk dapat menjangkau lebih banyak klien dan pengguna. Alasannya, pemanfaatan solusi startup ini ini dapat diimplementasikan secara fleksibel sesuai dengan preferensi dan infrastruktur yang dimiliki perusahaan klien.
“Pemanfaatan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) juga terbukti dapat membantu kinerja perusahaan. Kami mencatat efisiensi operasional pengguna teknologi dari solusi Qlue ini bisa meningkat 70 persen dibanding biaya operasional sebelumnya,” tutur Rama dalam keterangan resmi yang diterima Inilah.com, Senin (8/11/2021).
Pemanfaatan teknologi komputasi untuk pengelolaan dan pendistribusian data yang lebih cepat juga diakui oleh Country Product Manager Hewlett-Packard Enterprises (HPE) Pungky Sulistyo. Menurutnya, pemanfaatan teknologi edge computing bisa mendorong efisiensi perusahaan dalam aspek biaya operasional hingga 50 persen.
Lebih lanjut Pungky menuturkan, dengan memindahkan sistem analisis di awal, sistem pengawasan secara operasional bisa lebih cepat dalam memberikan notifikasi sehingga prosesnya bisa lebih efektif dan bersifat antisipatif.
“Contoh praktisnya adalah pemanfaatan aplikasi penunjuk jalan Google Maps, pengguna jalan pasti sudah sangat menikmati manfaat dari aplikasi tersebut. Baik cloud computing maupun edge computing sendiri bersifat saling melengkapi, sehingga aplikasinya tentu akan sangat tergantung dari kebutuhan transformasi digital dari perusahaan tersebut,” tuturnya.